Sabtu, 07 September 2013


Kewajiban Berbakti Kepada Orang tua
Dono Solihin al-Jamil :Oleh



وَقَضَى رَبُّكَ أَلاَّ تَعْبُدُواْ إِلاَّ إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِندَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلاَهُمَا فَلاَ تَقُل لَّهُمَآ أُفٍّ وَلاَ تَنْهَرْهُمَا وَقُل لَّهُمَا قَوْلاً كَرِيمًا . وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ وَقُل رَّبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا . رَّبُّكُمْ أَعْلَمُ بِمَا فِي نُفُوسِكُمْ إِن تَكُونُواْ صَالِحِينَ فَإِنَّهُ كَانَ لِلأَوَّابِينَ غَفُورًا.  (الإسراء:23-25) 

“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: “Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil”.

وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا ۖ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا
Artinya: "Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukanNya dengan sesuatu pun. Dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua dengan sebaik-baiknya", (QS. An-Nisa: 36).

قُلْ تَعَالَوْا أَتْلُ مَا حَرَّمَ رَبُّكُمْ عَلَيْكُمْ ۖ أَلَّا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا ۖ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا ۖ

Artinya: "Katakanlah: "Marilah aku bacakan apa yang diharamkan atas kamu oleh Tuhanmu, yaitu: janganlah kamu mempersekutukan sesuatu dengan Dia, berbuat baiklah terhadap kedua orang tua", (QS. Al-An'am: 151).
ﻗﺎﻝ ﺭﺳــﻮﻝ ﺍﷲ ﺻــﻠﻰ ﺍﷲ ﻋﻠﻴــﻪ ﻭﺳــﻠﻢ: ((ﻟﻦ ﻳﺠﺰﻯ ﻭﻟﺪ ﻋــﻦ ﻭﺍﻟﺪﻳــﻪ ﺣﺘــﻰ ﻳﺠﺪﻩ ﳑﻠﻮﻛــﺎ ﻓﻴﺸﺘﺮﻳــﻪ ﻓﻴﻌﺘﻘﻪ)) [ﺭﻭﺍﻩ ﻣﺴﻠﻢ]
Artinya: "Rasulullah Saw bersabda: "Tidak akan cukup bakti dan kebaikan seorang anak yang hendak mengganti kebaikan dan kasih sayang kedua orang tuanya sehingga ia mendapati orang tuanya itu menjadi seorang budak, lalu ia membeli dan membebaskannya", (HR. Muslim dan Abu Dawud).

ﺟﺎﺀ ﺭﺟﻞ ﺇﻟﻰ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﷲ ﺻﻠﻰ ﺍﷲ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻓﻘﺎﻝ: ﺇﻧﻰ ﺃﺷﺘﻬﻰ ﺍﳉﻬﺎﺩ ﻭﻻ ﺃﻗﺪﺭ ﻋﻠﻴﻪ؟ ﻗﻔﺎﻝ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﷲ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ: ((ﻫﻞ ﺑﻘﻲ ﻣﻦ ﻭﺍﻟﺪﻳﻚ ﺃﺣﺪ؟ ﻗﺎﻝ: ﺃﻣﻰ. ﻗﺎﻝ: ((ﻗﺎﺑﻞ ﺍﷲ ﻓﻰ ﺑﺮﻫﺎ, ﻓﺈﺫﺍ ﻓﻌﻠﺖ ﺫﺍﻟﻚ ﻓﺄﻧﺖ ﺣﺎﺝ, ﻭﻣﻌﺘﻤﺮ ﻭ ﻣﺠﺎﻫﺪ)) [ﺭﻭﺍﻩ ﺃﺑﻮ ﻳﻌﻠﻰ ﻭ ﺍﻟﻄﺒﺮﺍﻧﻲ]
Artinya: "Seorang laki-laki datang kepada Rasulullah Saw seraya berkata: "Sesungguhnya saya ingin sekali berjihad akan tetapi fisik saya tidak memungkinkan". Rasulullah Saw kemudian bersabda: "Apakah salah seorang dari kedua orang tuamu masih hidup?" Orang itu menjawab: "Ya, ibu saya masih hidup". Rasulullah Saw kembali bersabda: "Temuilah Allah dengan jalan berbuat baik kepadanya. Apabila kamu melakukan hal demikian, maka kamu mendapatkan pahala yang sama dengan pahala orang yang melakukan ibadah haji, umrah dan berjihad di jalan Allah", (HR. AbuYa'la dan Thabrany).

وَإِنْ جَاهَدَاكَ عَلَىٰ أَنْ تُشْرِكَ بِي مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ فَلَا تُطِعْهُمَا ۖ وَصَاحِبْهُمَا فِي الدُّنْيَا مَعْرُوفًا

Artinya: "Dan jika keduanya memaksamu untuk mempesekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik", (QS. Luqman: 15).

ﻋـﻦ ﺃﺑـﻲ ﻫﺮﻳﺮﺓ ﺭﺿـﻰ ﺍﷲ ﻋﻨـﻪ ﻗﺎﻝ: ﻣـﺮ ﺭﺳـﻮﻝ ﺍﷲ ﺻـﻠﻰ ﺍﷲ ﻋﻠﻴـﻪ ﻭﺳـﻠﻢ ﻋﻠﻰ ﺍﺑـﻦ ﺃﺑـﻲ ﺑـﻦ ﺳـﻠﻮﻝ, ﻭﻫـﻮ ﻓـﻰ ﻇـﻞ ﻓﻘﺎﻝ: ﻗـﺪ ﻏـﺒﺮ ﻋﻠﻴﻨـﺎ ﺍﺑـﻦ ﺃﺑـﻲ ﻛﺒﺸـﺔ—ﻳﻌﻨـﻰ ﺭﺳـﻮﻝ ﺍﷲ ﺻـﻠﻰ ﺍﷲ ﻋﻠﻴـﻪ ﻭﺳـﻠﻢ—ﻓﻘﺎﻝ ﺍﺑﻨــﻪ ﻋﺒــﺪ ﺍﷲ: ﻭﺍﻟﺬﻯ ﺃﻛﺮﻣــﻚ ﻭ ﺃﻧﺰﻝ ﻋﻠﻴــﻚ ﺍﻟﻜﺘﺎﺏ ﻟﺌﻦ ﺷﺌﺖ ﻵﺗﻴﻨــﻚ ﺑﺮﺃﺳــﻪ, ﻓﻘﺎﻝ ﺻــﻠﻰ ﺍﷲ ﻋﻠﻴــﻪ ﻭﺳﻠﻢ: ((ﻻ ﻭﻟﻜﻦ ﺑﺮ ﺃﺑﺎﻙ ﻭﺃﺣﺴﻦ ﺻﺤﺒﺘﻪ)) [ﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﻄﺒﺮﺍﻧﻰ]

Artinya: "Dari Abu Hurairah ra berkata: "Suatu hari Rasulullah Saw melewati putranya Ubay bin Salul yang sedang berteduh, lalu putra Ubay bin Salul tadi berkata: "Putranya Aby Kabsyah (yaitu Rasulullah Saw) telah mengotori kami". Abdullah, putranya putra Ubay bin Salul, kemudian berkata: "Demi Allah yang telah memuliakan dan menurunkan al-Qur'an kepadamu, jika Anda mau, akan saya tebas kepalanya". Rasulullah Saw kemudian bersabda: "Tidak. Berbuat baiklah kepada bapakmu dan perlakukanlah sebaik mungkin", (HR. at-Thabrany).

Sahabat Rasulullah yang berdosa dengan ibunya, al-Qomah.

Rasulullah bersabda : Wahai muhajirin dan anshar, barangsiapa yang mendahulukan istrinya lalu mengakhirkan ibunya, maka akan mendapatkan laknat dari Allah, malaikat dan seluruh manusia, Allah tidak menerima orang yang membela untuk menolak siksaan seseorang kecuali ia telah bertaubat dan mencari ridhanya, berbuat baik kepadanya. Karena keridhoan Allah itu berada di keridhoan ibu, dan Kebencian Allah tergantung pada kebencian orang tua."

Kisah juraij
Mungkin saat kita mendengar kata berbakti pada orang tua, timbul kesan bahwa semua itu cukuplah dengan membahagiakan orang tua lewat belajar rajin, membelikan hadiah yang menyenangkan orang tua, sering menelopon orang tua mengabarkan kondisi kita sehingga mereka tidak khawatir, dan beberapa perbuatan – perbuatan lainnya. Semua itu benar, semua tindakan itu memang termasuk perbuatan berbakti pada orang tua dimana esensinya adalah membuat orang tua senang dan bahagia, tentu saja dalam parameter – parameter islam.
Tapi jika kita melihat sebuah kisah yang terjadi pada masa bani israil yang disebutkan dalam hadist di kitab Adabul Mufrad karya Imam Bukhari dan Muslim dalam bab Al Birr ternyata cakupan berbakti itu sangat dalam.s
Dalam kisah tersebut dikisahkan tentang seorang ahli ibadah yang bernama Juraij. Rasulullah berkata, “Juraij adalah seorang ahli ibadah yang membangun suatu biara. Suatu ketika penggembala sapi singgah di biaranya dan ada seorang wanita pelacur berbuat zina dengan penggembala tersebut.
Suatu hari ibu Juraij datang dan memanggil, sementara ia sedang sholat. Maka ia berkata, “Tuhanku, itulah ibuku, dan aku sedang sholat,” maka ia melanjutkan sholatnya sehingga ibunya pulang. Esok harinya ibunya datang kembali di waktu Juraij sedang sholat dan ia tidak menyambut panggilan ibunya lagi. Dia berkata, “Wahai Tuhanku, itulah ibuku dan aku sedang sholat.” Kemudian ibunya datang ketiga kalinya ketika Juraij sedang sholat. Ia berkata, “Tuhanku, itulah ibuku dan aku sedang sholat.”
Ketika itu marahlah ibu Juraij dan berdoa, “Ya Allah, jangan matikan ia sehingga melihat wajah wanita pelacur.” Beberapa saat kemudian datang penguasa membawa wanita (pelacur) yang baru melahirkan dan ia ditanya, “Dari laki – laki siapa anak itu dilahirkan?” Ia (pelacur) menjawab, “Juraij”. Ia ditanya lagi, “Bukankah dia penjaga biara itu?” Pelacur itu menjawab, “Ya.” Lalu  penguasa memerintahkan orang – orang, “Hancurkan biara itu dan bawa Juraij ke sini!” Lalu dihancurkanlah biara itu dan Juraij diborgol dan lehernya diikat dengan tali, dibawalah Juraij di depan para perempuan – perempuan pelacur dan mereka menyaksikannya sembari tersenyum.
Juraij berkata, “Wahai raja, mengapa kamu berbuat demikian kepadaku?” Penguasa itu menjawab, “Kau telah berbuat zina dengan wanita ini sehingga lahirlah anak itu darimu!” Lalu berkatalah Juraij, “Dimanakah bayinya itu?” Orang – orang berkata, “Ini bayinya bersama ibunya.” Lalu Juraij mendekatinya dan (bertanya pada bayi itu), “Siapa ayahmu?” Bayi itu menjawab, “Si penggembala sapi!”
Mendengar jawaban si bayi itu, sang penguasa berkata pada Juraij, “Sukakah kamu jika kami membangunnya kembali biara itu dengan emas?” Juraij menjawab, “Tidak.” Ia bertanya lagi, “Dengan perak?” Juraij menjawab , “Tidak.” Penguasa itu bertanya lagi, “Lalu kami bangun dengan apa?” Jawab Juraij, “Kembalikanlah seperti semula. ” Penguasa itu bertanya lagi, “Kenapa engkau tersenyum wahai Juraij?” Jawab Juraij, “Telah kuketahui urusan ini karena panggilan ibuku, ” kemudian Juraij menceritakannya.
Dari kisah diatas, ternyata tidak memenuhi panggilan ibu ketika beliau memanggil kita bahkan ketika kita sedang sholat dapat menyebabkan Allah menghukum kita. Apalagi kalau lebih dari itu, penulis (saya) bukanlah orang lepas dari kesalahan, terkadang juga melakukan hal – hal salah, bahkan mungkin tanpa sadar ataupun sengaja pernah melakukan kesalahan ini -.

******semoga kita termasuk orang-orang yang slalu berbakti kepada orang tua kita*******


KEAJAIBAN SEDEKAH

DAHSYATNYA SEDEKAH
Oleh: Dono Solihin al-Jamil

Terlalu sering kita mendengar kata sedekah, tetapi belum tentu kita selalu bersedekah. karena itu pada saat ini penulis ingin mengingatkan tentang dahsatnya sedekah. mari kita perhatikan ayat Allah surah al-Baqarah ayat 261-262:
مَّثَلُ الَّذِينَ يُنفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِي كُلِّ سُنبُلَةٍ مِّاْئَةُ حَبَّةٍ وَاللهُ يُضَاعِفُ لِمَن يَشَآءُ وَاللهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ (261) الَّذِينَ يُنفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللهِ ثُمَّ لاَ يَتْبِعُونَ مَآأَنفَقُوا مَنًّا وَلآَ أَذًى لَّهُمْ أَجْرُهُمْ عِندَ رَبِّهِمْ وَلاَ خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلاَ هُمْ يَحْزَنُونَ (262) 

"Perumpamaan orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha luas (karuniaNya) lagi Maha Mengetahui. Orang-orang yang menafkahkan hartaNya di jalan Allah, kemudian mereka tidak mengiringi apa yang dinafkahkannya itu dengan menyebut-nyebut pemberiannya dan dengan tidak menyakiti (perasaan si penerima), mereka memperoleh pahala di sisi Tuhan mereka. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati." (Al-Baqarah: 261-262). 

Kedua ayat ini memberikan penjelasan kepada kita, bahwa sedekah yang di maksud dalam ayat ini bukanlah sedekah wajib sebagaimana Zakat, tetapi sedekah sunnah. hal ini dapat kita fahami dari kontek ayat ini, antara lain:
yang pertama: Ayai ini tidak menjelaskan mustahiq zakat, yaitu fakir, miskin, ibnu sabil, riqab dan lain-lain, sebagai mana di sebut dalam surah at-taubah ayat 60.
yang kedua: dijelaskan tentang fahala bagi orang-orang yang berdekah ini.

tetapi penulis bukan bermaksud memperdebatkan masalah sedekah wajib (Zakat mal dan Zakat fitrah), tetapi penulis ingin menjelaskan bahwa Allah dengan sangat jelas memberikan petunjuk bagi kita bagaimana caranya supaya kita bisa berbagi tetapi harta kita tetap bertambah. Ya caranya dengan bersedekah. 

kita bisa perhatikan petikan ayat di atas "كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ " serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir. ini balasan bagi yang bersedekah yang akan dibalas oleh Allah, bahkan bukan hanya tujuh saja balasan dari Allah tapi tujuh ratus, kerana dari setiap satu bulirnya tumbuh seratus bulir, maknaya mendapat 700 kebaikan "فِي كُلِّ سُنبُلَةٍ مِّاْئَةُ حَبَّةٍ " pada tiap-tiap bulir seratus biji. bahkan bukan itu sahaja tetapi Allah akan melipat gandakan lebih dari itu "وَاللهُ يُضَاعِفُ لِمَن يَشَآءُ "Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. 

Orang yang bersedekah akan mendapat fahala yang dahsyat dan luar biasa itu dengan catatan, Yang Pertama: لاَ يَتْبِعُونَ مَآأَنفَقُوا مَنًّاmereka tidak mengiringi apa yang dinafkahkannya itu dengan menyebut-nyebut pemberiannya. artinya orang yang bersedekah tidak boleh riya dan harus (wajib) ihlas, supaya dapat pahala seperti disebut di atas. Yang Kedua: وَلآَ أَذًىdan dengan tidak menyakiti (perasaan si penerima).

Jadi, bagi orang yang bersedekah dengan ihlas, maka dia akan mendapatkan keuntungan yang luar biasa dari sedekahnya itu. contoh seseorang bersedekah Rp. 100.000,- maka dia akan mendapat balasan Rp. 700.000,- bahkan Rp. 70.000.000, bahkan tidak terhingga bagi orang yang dikehendaki Allah. karena itu tidak ada alasan kalu orang bersedekah menjadi miskin, bahkan kalu klita perhatikan ayat ini orang yang bersedekah bisa menjdi kaya raya, dengan catatan ihlas. itulah dahsatnya sedekah. والله اعلم


Kamis, 05 September 2013

IKATAN KALIMAT SYAHADAH
Oleh: Dono Solihin al-Jamil

Ketika kasih sudah terukir,
Ketika sayang sudah tertanam,
Tiada apapun penghalang tuk menyatukan sebuah tujuan.
Begitulah kiranya yang terjadi antara kita.
Walaupun kita tidak satu Negara,
Tidak satu bangsa, tapi kita satu keyakinan.
Satu Keyakinan kepada Tuhan, sehingga kita menjadi saudara.
Kita saudara yang didikat dengan kalimat syahadah,
Yang syakral, agung dan memiliki power.
Power untuk menaklukan jahatnya dunia,
Power untuk menyatukan bangsa-bangsa
yang berbeda seperti kita.
Kita saudara yang sudah terikat dengan ukhwah islamiyah.
Yang memiliki tujuan yang sama,
Tujuan untuk mencapai kejayaan,
Agar pemuda/pemudi Islam kembali memiliki
Kehormatannnya sebagai seorang muslim/muslimah
Tujuan untuk mengembalikan kejayaan Islam
Yang sudah lama tenggelam
Itulah salah satu alasan luar biasa yang mapu
Membuat kita saling menyayangi satu sama lain.
Saling menyangi, mencintai menjaga karena Allah,
kerena kalimat syahadah yang kita ikrarkan.


Rabu, 04 September 2013

kata-kata motivasi

Kumpulan kata-kata motivasi
Oleh: Dono Solihin al-jamil

Biarlah kita menangis di hari ini,
Tapi kita tersenyum di hari esok.

Penyesalan tidak pernah datang dipermulaan,
Karenanya belajarlah dengan penuh kesungguhan
Supaya tidak ada penyesalan di kemudian hari.

Jangan pernah mengatakan “aku tidak bisa”,
tapi katakanlah “aku akan berusaha”. Jika kita
mengatakan “tidak bisa”, maka seluruh kemampuan yang luar biasa
yang kita miliki membunuh dirinya sendiri dan kita
tidak dapat berbuat apa-apa. Tetapi jika kita
mengatakan “aku akan berusaha”, maka seluruh energy
positive yang ada dalam diri kita, akan mendorong kita
untuk melakukan hal yang luar biasa.

Ada kejayaan, ada kegagalan.
Tapi yakinlah dalam setiap kegagalan yang kita hadapi
Ada hikmah yang besar yang akan kita dapatkan.

Kegagalan bukan akhir dari segalanya,
  Tapi permulaan bagi kita untuk mencapai kejayaan.

Bukan harta, bukan permata, tapi hanya
Kata-kata yang dapat kubagi dengan kalian
semoga menjadi motivasi dan bermanfaat

bukan dari mana kita berasal
yang menjadikan kita sukses, tapi kesungguhan kita
yang menghantarkan kita pada kesuksesan itu.

Cinta sejati adalah kita mencintai
Tanpa pernah berharap untuk dicintai

Cinta tidak pernah salah,
Tetapi para pencinta yang salah dalam memperlakukan cinta.

Belajarlah sebelum kita menjadi kurang ajar.

Jangan pernah membenci seseorang,
Karena kita terlahir bukan dengan kebencian,

tetapi kita terlahir dengan cinta dan kasih sayang.